Fisika Unair (Jauh di Mata, Dekat di Hati)


Teringat masa lalu yang... mmm lucu, senang, duka (nyampur aduk deh). Itu pas di kampus. Hari itu, terasa cepat berlalu. Kalo ga salah, foto ini diambil ketika aku masih semester 5. Banyak keluguan (seakan, wajah-wajah tak berdosa kami) terekspose dalam foto ini. Sebut saja, Sandy, Asmoro, Endro, Tutuk, dan aku (Andiek) yang terpampang dengan penuh kepolosan. Sekarang, semuanya terasa berbeda. Lebih dewasa (tentunya), bahkan keegoan cenderung nampak. Namun, itu hanya keegoan (baca:profesionalisme... hehe). Dulu, kami berlima adalah sahabat yang runtang-runtung (baca: karib) ada di setiap momen, baik disengaja atau tidak. Sekarang, kami pun masih 'ngumpul' kerja bareng di sebuah perusahaan penerbitan (kecuali, si Asmoro yang memilih bertapa, kabarnya di kaki gunung di daerah Madiun... emang di Madiun ada gunung yah?). Nepotisme? Bisa iya, bisa juga nggak. Habisnya, kita ber-4 melewati seleksi yang rumit loh. Dan, akhirnya kami ber-4 ngumpul. Hidup fisika!!! Ureka...!!! Kami bisa survive mempertahankan persahabatan... (hebat yah?). Tapi, ini baru sepnggal kok. Kampus baru berpisah denganku sekitar 2 tahun yang lalu. Thx Fisika Unair. Banyak ide, pengalaman, dan ilmu yang bisa kuraih. Sampai akhirnya, kami ber-4 jauh meninggalkanmu untuk bertarung di Ibukota.

Comments

Popular Posts